KERAJAAN MUGHAL


KERAJAAN MUGHAL
Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai ibukotanya, berdiri antara tahun 1526-1858 M. Dinasti Mughal di India didirikan oleh seorang penziarah dari Asia tengah bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1482-1530 M), salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis Mongol. Kerajaan ini berdiri pada saat di Asia kecil berdiri tegak sebuah kerajaan Turki Usmani dan di Persia kerajaan Safawi. Ketiganya pada saat yang sama menjadi sebuah negara-negara adikuasa di Dunia. Mereka juga menguasai perekonomian, politik serta militer dan mengembangkan kebudayaan.

Masa kejayaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar (1556-1605). dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan (1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M). Setelah itu, kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja berikutnya.

Pada masa pemerintahan Akbar,  Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia dapat menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik. Sehingga kerajaan Mughal menjadi kerajaan yang sangat besar.

Pada masa Syah Jehan banyak pendatang Portugis yang bermukim di Hugli Bengala, menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka dengan jalan menarik pajak dan menyebarkan agama KRISTEN.

Pada masa pemerintahan Aurangzeb, Aurangzeb menghapuskan pajak, menurunkan bahan pangan dan memberantas korupsi, kemudian ia membentuk peradilan yang berlaku di India yang dinamakan fatwa alamgiri .

Karya seni yang dapat dinikmati sampai sekarang dan merupakan karya seni terbesar yang dicapai oleh kerajaan Mughal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Karya seni tersebut adalah taj mahal, masjid wazir khan, masjid badshashi, benteng merah, qutub minar,dll.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan Dinasti Mughal ini mundur pada satu setengah abad terakhir, dan membawa kehancuran pada tahun 1858 M adalah:
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer
2. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik
3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau kasar
4. Semua pewaris kerajaan pada masa terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan
5. pemberontakan-pemberontakan yang terjadi antara lain:
a. Kaum Hindu yang dipimpin oleh Banda berhasil merebut Sadhura
b. Golongan Marata yang dipimpin oleh Baji Rao dan berhasil merebut wilayah Gujarat.
c. Pada masa pemerintahan Syah Alam terjadi beberapa serangan dari pasukan Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani, dan Mughal jatuh pada kekuasaan Afghanistan.

GANGGUAN/KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


GANGGUAN/KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

A.      ORGAN JANTUNG
1.       Kebocoran Katup Jantung: disebabkan suatu infeksi sehingga katup jantung tidak dapat menutup dengan baik sehingga bocor.
2.       Miokarditis: radang yang terjadi pada otot jantung
3.       Lemah Jantung: Kemampuan kontraksi dan relaksasi jantung kurang
B.      PEMBULUH
1.       Sklerosis: penyempitan pembuluh nadi akibat endapan senyawa lemak (atheroskeloris) atau zat kapur (arteriosklerosis).
2.       Trombus: Pemyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh berkumpulnya trombosit yang tiba-tiba membeku sehingga terjadi koagulasi fibrin disebabkan oleh kelainan genetik trombosit
3.       Embolus: Trombus yang bergerak
4.       Varises: Pelebaran pembuluh vena yang disebabkan menurunnya fungsi katup pada pembuluh vena yang banyak dialami oleh wanita hamil dan orang yang banyak berdiri dan jongkok
5.       Wasir (humeroid): pelebaran pembuluh vena di dubur
6.       Koronariasis (Jantung  Koroner): penyempitan nadi tajuk (arteri koronaria) pada jaunting
7.       Hipertensi (tekanan darah tinggi): Jika nilai tekanan sistol sekitar 140-120mmHg atau lebih dan nilai tekanan distol sekitar 90-110mmHg atau lebih.
8.       Hipotensi (tekanan darah rendah): Jika tekanan sistol dibawah 100 mmHg.
9.       Stroke: Suplai darah ke otak terhenti disebabkan oleh beberapa factor.
C.      DARAH
1.       Hemofilia: Darah sukar membeku jika terjadi luka, disebabkan oleh factor keturunan.
2.       Anemia (penyakit kurang darah): Kurangnya kandungan Hb dalam darah, dapat disebabkan oleh berkurangnya sel darah merah, atau menurunnya volume darah dari ukuran normal, makanan yang kurang mengandung zat besi,dll.
3.       Anemia bulan sabit (sick cell anemia): Sel-selnya mengandung tipe hemoglobin abnormal yang disebut hemoglobin S sehingga kekurangan Oksigen.
4.       Eritroblastosis Fetalis: Penyakit kuning pada bayi yang baru dilahirkan disebabkan oleh rusaknya sel-sel darah oleh agglutinin yang berasal dari ibuny.
5.       Polisitemia: Sel darah merah terlalu banyak, sehingga meningkatkan viskositas (kekentalan) darah akibatnya aliran darah dalam system sirkulasi terganggu dan beban kerja jantung meningkat.
6.       Leukemia: Jumlah sel darah putih jauh diatas normal karena pembelahan yang tak terkendali
7.       Leukopenia: Menurunnya jumlah sel darah putih dari normal sehingga tubuh tidak terlindungi terhadap infeksi kuman penyakit
8.       Talasemia: Rendahnya daya ikat eritrosit terhadap oksigen karenan kegagalan pembentukan Hb. Penyakit ini bersifat menurun.
9.       Trombositpenia: trombositnya berkurang sehingga munculnya bercak-bercak merah akibat pecahnya pembuluh kapiler.
AIDS: Menurunnya system kekebalan tubuh disebabkan infeksi virus HIV sehingga penderita

SISTEM PENCERNAAN HEWAN


SISTEM PENCERNAAN HEWAN

Sistem Pencernaan Hewan yang biasanya dibahas adalah hewan ruminansia (pemamah biak), contohnya sapi, rusa, kerbau, dan kambing. Saluran Pencernaannya sebagai berikut:
1.       RONGGA MULUT
a.       Gigi seri
b.      Gigi taring
c.       Gigi geraham muka
d.      Gigi geraham belakang
2.       LAMBUNG
Lambung pada hewan memamah biak terbagi menjadi empat, yaitu: rumen, reticulum, omasum, obamasum.
a.       Di rumen terjadi: pencernaan protein dan polisakarida, fermentasi selulosa oleh enzim selulase.
b.      Di reticulum terjadi: dibentuk gumpalan-gumpalan makanan disebut bolus untuk dikunyah kembali di mulut
c.       Omasum
d.      Di abomasums terjadi: pencernaan sebenarnya oleh enzin pencernaan
3.       INTESTINUM
a.       Usus halus
b.      Usus besar
4.       ANUS
Tempat pembuangan sisa pencernaan (feses)

Perjalanan Makanan Hewan Ruminansia:
Rumput dikunyah mulut – esophagus – rumen – Retikulum membentuk bolus – mulut dikunyah lagi – Retikulum – Omasum – Abomasum – Usus Halus – Usus Besar - Anus 

RESENSI


RESENSI
Resensi adalah sebuah penilaian terhadap suatu karya tulis
Unsur-Unsur dalam Resensi:
                                I.            IDENTITAS BUKU
1.      Judul Buku
2.      Pengarang
3.      Penerbit
4.      Tahun Terbit
5.      Cetakan
6.      Jenis Buku
7.      Ilustrasi
8.      Ilustrator
9.      Ukuran Buku
10.  Banyaknya halaman
                              II.            UNSUR INTRINSIK
1.      Tema
2.      Tokoh
3.      Watak
4.      Alur
5.      Latar
6.      Sudut Pandang
7.      Gaya Bahasa
8.      Amanat
                            III.            UNSUR EKSTRINSIK
1.      Biografi Pengarang
2.      Agama
3.      Pendidikan
4.      Budaya
5.      Sosial
6.      Politik
7.      Ekonomi
                            IV.            KELEBIHAN/KEKURANGAN
                              V.            SINOPSIS/KESIMPULAN

PERIBAHASA


PERIBAHASA

Peribahasa dapat diartikan suatu ungkapan atau kalimat-kalimat ringkas padat, yang berisi perbandingan, n perumpamaan, prinsip hidup, atau aturan hidup.
Contoh-Contoh Peribahasa:
1.       Seperti layang-layang putus talinya (Berserah diri kepada nasib saja karena tidak berdaya lagi)
2.       Tiada laut yang tiada berombak (Tiada satu pekerjaan pun yang tidak menanggung resiko)
3.       Dimana lalang habis disitu api padam (Orang dikuburkan di tempat dilahirkan)
4.       Ibarat lebah, mulut membawa madu, pantat membawa sengat (Orang yang berwajah rupawan namun sombong)
5.       Karena kelok lilin kesana kelok loyang (Tidak berpendirian)
6.       Karena mata buta karena hati mati (Orang yang menurutkan hawa nafsunya akan mendapat bencana)
7.       Mujur sepanjang hari, malang sepanjang mata (Malang akan menimpa dalam sesaat saja, tetapi kemujuran terkadang datang dalam waktu yang sangat lama)
8.       Kita semua mati, tapi kubur masing-masing (Setiap orang memiliki pendapatnya sendiri-sendiri)
9.       Hari panas dapat berlindung miskin kemana disurukkan (Hendaknya kita jangan malu-malu untuk mengakui kekurangan diri, agar orang mau memberikan pertolongan)
10.   Orang makan nangka, awak kena getahnya (Seseorang yang mempunyai kesalahan untuk kesenangan pribadinya, orang lain yang turut menanggung akibatnya)
11.   Tak lekang oleh panas, tidak lapuk oleh hujan (Segala sesuatu yang abadi)
12.   Kalau takut dilimbur pasang, jangan berumah ditepi pantai (Jangan melakukan suatu pekerjaan jika tdak berani menanggung akibatnya)
13.   Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga (Perilaku anak tidak jauh beda dengan perilaku orang tuanya)
14.   Bergantung pada akar lapuk (Menyandarkan hidup kepada orang miskin)
15.   Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya (Bukann kabar angin tetapi kabar yang didapat dari sumbernya)
16.   Kalau pandai mencencang akar, mati lalu ke pucuknya (Bila pemimpinnya telah kalah, maka pengikutnya pun akan kalah juga)
17.   Kalau tidak angin bertiup takkan ada pohon bergoyang (Kalau tak ada sebab, takkan ada akibat, tak akan terjadi sesuatu)
18.   Melepaskan ajing terjepit, sudah lepas ia menggigit (Menolong orang yang tak tahu membalas budi)
19.   Ayam bertelur di padi mati kelaparan (Orang yang mendapatkan kesusahan di tempat yang mewah)
20.   Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul (Betapapun berat orang yang melihat penderitaan orang lain, masih lebih berat orang yang mengalami penderitaan tersebut)